Kekuatan Forearm: Peningkatan Grip Strength untuk Pukulan Tenis yang Bertenaga
Dalam olahraga tenis, seringkali fokus utama pelatihan diletakkan pada kekuatan kaki dan rotasi inti, namun elemen vital yang menentukan kecepatan dan kontrol pukulan adalah Kekuatan Forearm (forearm strength) dan Grip Strength (kekuatan genggaman). Otot lengan bawah, yang mungkin terlihat kecil, adalah transmitor gaya terakhir dari tubuh ke raket. Tanpa lengan bawah yang kuat, energi yang dihasilkan dari putaran pinggul dan bahu akan hilang sebelum mencapai bola, menghasilkan pukulan yang lemah dan tidak stabil. Oleh karena itu, melatih otot ini adalah kunci untuk menghasilkan pukulan tenis yang bertenaga dan akurat, serta mencegah cedera pergelangan tangan dan siku yang umum.
Kekuatan Forearm berperan ganda dalam tenis. Pertama, ia memungkinkan atlet untuk menggenggam raket dengan mantap saat terjadi benturan keras dengan bola, terutama pada pukulan forehand dan serve berkecepatan tinggi. Genggaman yang lemah akan membuat raket sedikit bergetar atau terpelintir saat kontak, mengurangi transfer energi dan akurasi. Kedua, otot lengan bawah bertanggung jawab atas stabilitas pergelangan tangan, yang krusial untuk menghasilkan topspin dan slice. Pergelangan tangan yang stabil memungkinkan pemain untuk memanipulasi sudut raket secara presisi pada saat kontak bola, bahkan di bawah tekanan tertinggi.
Untuk meningkatkan Kekuatan Forearm secara spesifik untuk tenis, latihan harus menargetkan otot fleksor (yang menekuk pergelangan tangan) dan ekstensor (yang meluruskan pergelangan tangan). Latihan sederhana seperti Wrist Curls (menggulung pergelangan tangan ke atas dengan beban) dan Reverse Wrist Curls (menggulung ke bawah) adalah fondasi utama. Latihan ini sebaiknya dilakukan dengan repetisi tinggi (12-15 repetisi) untuk meningkatkan daya tahan otot, yang diperlukan selama pertandingan yang bisa berlangsung hingga tiga set penuh. Pelatih tenis dari Akademi Tenis Nasional, pada tanggal 14 Agustus 2026, menyarankan agar atlet memasukkan sesi Kekuatan Forearm ini ke dalam rutinitas latihan tiga kali seminggu, pada pukul 17.00 sore.
Selain latihan beban tradisional, penggunaan gripper (alat genggaman) dan menggulirkan beban menggunakan tali (wrist roller) juga sangat efektif dalam menstimulasi grip strength yang spesifik untuk pegangan raket. Dengan investasi waktu yang konsisten pada Kekuatan Forearm, seorang pemain tenis tidak hanya akan merasakan peningkatan dramatis pada kecepatan serve dan kekuatan forehand, tetapi juga mendapatkan perlindungan vital bagi sendi siku (mencegah tennis elbow) dan pergelangan tangan, menjamin performa maksimal yang berkelanjutan di lapangan.